BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu unsur yang sangat penting
yang berpengaruh pada intelektual Masyarakat Indonesia. Pendidikan merupakan
suatu konsep pengetahuan yang tertuang dalam konsep pembelajaran, materi,dan
aplikasi pengetahuan terhadap keadaan lingkungan.
Pendidikan juga merupakan suatu aspek untuk
terwujudnya manusia yang bersumberdaya yang handal dan unggul. Dengan kata lain
pendidikan memberikan konstribusi bagi pengetahuan Masyarakat Indonesia.
Motivasi belajar anak berpengaruh pada keberhasilan
pendidikan. Pemerintah telah mengupayakan perbaikan struktural keilmuan dan
pelayanan lembaga pendidikan diberbagai jenjang. Jenjang awal dimulai dari
pendidikan berjenjang PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan Perguruan Tinggi.
Pemerintah juga telah mengupayakan wajib belajar 9
tahun, hal ini dilakukan demi memperbaiki sumberdaya manusia yang handal dan
berkualitas. Selain dari itu pemerintah melakukan hal tersebut supaya anak
bangsa tidak sampai putus sekolah.
Bagi anak, Pendidikan perlu ditunjang dengan motivasi
dan fasilitas yang memadai. Dengan adanya tunjangan motivasi belajar terhadap
anak, maka anak akan lebih suka dalam hal belajar.
Terkadang di negeri ini anak hanya belajar di sekolah
saja, sedangkan aspek luar sekolah / nonformal terabaikan. Pembelajaran di
sekolah formal perlu ditunjang dengan pembelajaran dirumah, dimasyarakat dan
dilingkungan. Hal ini untuk meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan
kemampuan anak.
Tidak dapat dipungkiri dalam pembelajaran juga
terdapat hambatan-hambatan yang dilalui siswa, diantaranya kurangnya fasilitas
belajar yang memadai di sekolah formal, kurangnya motivasi belajar dari guru
dan pihak sekolah,dan masih rendahnya peranan orang tua untuk membantu pihak
sekolah dalam hal pendidikan.Selain dari itu aspek lain yang berkewajiban
membantu proses peningkatan pendidikan di Masyarakat, salah satunya adalah Mahasiswa.
Mahasiswa juga dapat menyumbangkan ide/ pemikiran dalam upaya membantu
mewujudkan tercapainya pendidikan yang berkualitas.
Berbagai permasalahan yang terjadi di Masyarakat yang
meliputi pendidikan/ pengajaran dan kegiatan social keMasyarakatan lainya perlu
didukung dan dipecahkan oleh Mahasiswa. Mahasiswa mempunyai kewajiban untuk
mengabdikan dirinya dimasyarakat.
Bentuk
pengabdian Masyarakat yang dilakukan Mahasiswa
juga variatif, tak selalu terpaku pada bakti sosial. Menyelenggarakan
pendidikan gratis atau memberdayakan sumber daya manusia suatu daerah merupakan
salah satu bentuk pengabdian Masyarakat. Suatu gerakan pemberdayaan Masyarakat
apapun bentuknya asalkan
dilakukan di Masyarakat dan dapat dirasakan manfaatnya oleh Masyarakat maka adalah bagian dari pengabdian Masyarakat.
Banyak contoh pengabdian Masyarakat yang muncul dewasa ini dan mayoritas
digagas oleh kaum intelek muda seperti Indonesia Mengajar,Taman bacaan, Bimbingan belajar gratis, Indo Historia, atau LSM-LSM non-profit dan
NGO.Keseluruhan dari pengabdian yang dilakukan Mahasiswa
terhadap Masyarakat mencerminkan mengamalkan tridharma perguruan tinggi.
Dalam kesempatan ini akan dibahas mengenai salah satu
cara untuk meningkatkan motivasi belaja anak dengan cara pendirian sarana Taman
Baca dan Bimbingan Belajar yang dipelopori oleh Mahasiswa.
- Identifikasi Masalah
Terdapat banyak masalah yang
muncul di negeri ini, salah satunya ialah yang berhubungan dengan pendidikan,
kadang disuatu daerah terdapat anak yang
putus sekolah,anak yang mengalami kebutaaksaraan, anak yang tidak mau sekolah,anak yang masih primitif
terhadap pentingnya sekolah dan anak yang lambat dalam hal pola berfikir.Maka
dari itu dalam hal ini perlu adanya
motivasi belajar dan Bimbingan belajar yang perlu dioptimalkan.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, maka didapat beberapa rumusan permasalahan,
diantaranya:
1)
Bagaimana konsep dari Taman Baca dan Bimbingan Belajar ?
2)
Bagaimana proses membentuk Taman Baca dan Bimbingan
Belajar didalam Masyarakat ?
3)
Apa strategi dan metode pembelajaran yang
diterapkan di sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar ?
4)
Bagaimana prinsip dari pendirian sarana Taman
Baca dan Bimbingan Belajar?
5)
Apa bentuk pembelajaran yang difokuskan dalam
sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar?
6)
Bagaimana indikasi dan peranan dari pendirian
sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar ?
7)
Bagaimana pandangan publik mengenai pendirian
sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar?
8) Bagaimana ketersediaan Fasilitas dan alat Perlengkapan
Pembelajaran ?
9) Bagaimana Partisipasi Siswa dan Masyarakat terhadap
sarana / program yang dibuat ?
D. Tujuan
Penulisan
Tujuan penyusunan
makalah ini diantaranya:
1.
Untuk mengetahui konsep
dari Taman Baca dan Bimbingan Belajar .
2.
Untuk mengetahui proses membentuk Taman Baca dan Bimbingan Belajar didalam Masyarakat.
3.
Untuk mengetahui stategi dan metode yang diterapkan disarana Taman Baca
dan Bimbingan Belajar.
4.
Untuk mengetahui prinsip dari pendirian sarana Taman Baca dan Bimbingan
Belajar.
5.
Untuk mengetahui bentuk pembelajaran yang difokuskan dalam
sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar.
6.
Untuk mengetahui
indikasi dan peranan dari pendirian sarana
Taman Baca dan Bimbingan Belajar .
7.
Untuk mengetahui
pandangan publik mengenai pendirian sarana
Taman Baca dan Bimbingan Belajar.
8.
Untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah TCA
XIV PGSD UPI 2012
E.
Manfaat penulisan
Manfaat penyusunan
makalah ini adalah:
1.
Bagi
kepentingan penulis sendiri untuk memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan
mengenai konsep peningkatan motivasi belajar anak melalui pendirian sarana Taman Baca
dan Bimbingan Belajar.
2.
Dapat
memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
3.
Dapat
memberikan motivasi dan daya rangsang terhadap pembaca, supaya berperilaku
sebaik- baiknya.
4.
Dapat
memberikan Sumbangan pengetahuan mengenai peningkatan motivasi belajar anak.
5.
Secara praktis
bermanfaat bagi inspirasi dan kontribusi bagi generasi muda di Masyarakat.
- Metode penulisan
Metode
yang dipakai dalam penelitian ini diantaranya adalah studi literatur, dan studi
pustaka, serta disertai dengan pemaparan pembahasan dengan deskriptif ( gambaran ) dan naratif ( Uraian ).
- Sistematika Penulisan
Sistematika yang
digunakan dalam penulisan karya tulis ini mengacu pada standar umum penulisan
karya ilmiah. Dengan sistematika sebagai berikut:
1.
BAB I
BAB I meliputi latar belakang
masalah, Identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan,Metode Penulisan manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
2.
BAB II
BAB II yaitu tinjauan pustaka yang meliputi landasan
teori, kerangka berpikir, metode penulisan.
4.
BAB III
BAB III merupakan penutup yang berisi simpulan
dan saran.
BAB I I
PEMBAHASAN
SARANA TAMAN BACA DAN BIMBINGAN BELAJAR SEBAGAI BENTUK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
ANAK
A.
Konsep Taman Baca dan Bimbingan Belajar
Taman Baca adalah salah satu wadah untuk menampung
para siswa yang gemar membaca.Selain dari itu taman baca merupakan suatu
wadah yang bertujuan untuk membantu para siswa-siswi dalam
hal membaca,menulis, dan mengenal aksara.Taman Baca dapat membantu para siswa agar gemar membaca.Dengan siswa
gemar membaca maka akan terwujud suatu
kebiasaan yang positif.
Pendirian Taman baca merupakan suatu konsepsi dari
implementasi dalam rangka mewujudkan perubahan belajar anak. Taman Baca juga
mengemban amanah untuk menghapuskan kebutaaksaraan dikalangan anak. Pendidikan
mengenai hal membaca tidak harus dilakukan disekolah formal saja, Sarana Taman
Baca juga dapat ditempuh untuk mewujudkan siswa yang gemar dan rajin
membaca.Inti sari dari sarana Taman Baca adalah untuk memotivasi anak dalam hal
membaca, serta merupakan suatu stategi yang ditempuh untuk membiasakan gemar
membaca sejak dini. Sarana Taman Baca memberikan Bimbingan yang menyeluruh
mengenai keaksaraan,Bimbingan yang optimal yang diberikan dapat memberikan
peranan dan pengaruh terhadap perubahan perilaku anak dan kebiasaan anak.
Konsepsi dari pendirian sarana Taman Baca dan Bimbingan
Belajar pada dasarnya untuk memotivasi siswa dan membimbing siswa agar siswa
dapat terdorong dalam hal belajar.
B.
Hubungan Pendirian sarana Taman Baca dan Bimbingan
Belajar terhadap Pengabdian pada Masyarakat
Pendirian Taman Baca dan Bimbingan Belajar di Masyarakat
merupakan wujud dari kontribusi mahasiwa terahadap Masyarakat. Wujud pendirian
sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar merupakan salah satu dari pengabdian
pada Masyarakat,Pada dasarnya Sarana ini dirasakan langsung manfaatnya oleh Masyarakat.
Masyarakat juga akan menilai secara penuh apa yang dilakukan oleh Mahasiswa di
dalam Masyarakat. Saran ataman baca didirikan sebagai bentuk pengamalan dan
pengabdian Mahasiswa terhadap Masyarakat demi untuk meningkatkan SDM dan
kualitas pendidikan.
Melihat dari pendapat Moh.Sadeki<2000>
Pengabdian Masyarakat merupakan wujud dari kontribusi seseorang / sekelompok
orang / lembaga / intansi terhadap Masyarakat, dan mampu membuat suatu
rancangan berupa konsep program yang akan dibentuk di Masyarakat.
Menurutnya Pengabdian Masyarakat dinilai baik jika apa
yang diabdikan kepada Masyarakat diterima dan dirasakan manfaatnya oleh Masyarakat
itu sendiri.
Merujuk pada pendapat Moh.Sadeki, Konsepsi pendirian
sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar dimasyarakat, merupakan salah satu
bentuk dari Pengabdian terhadap Masyarakat.
C.
Proses pembentukan sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar
PERENCANAAN
|
PEMATANGAN KONSEP
|
PERIZINAN
|
RANCANGAN KONSEP
|
PELAKSANAAN
PROGRAM
|
TINDAK LANJUT
|
PENYULUHAN
|
Tahap
pertama dalam pembentukan sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar adalah tahap
perencanaan, pada tahap ini direncanakan mengenai jenis program,indikasi
program,fasilitas,sponsor/ layanan pendukung program, konsep program dan perizinan.
Tahap
Kedua adalah Rancangan Konsep, pada tahap ini perencanaan dirancang dengan
suatu konsep yang padu. Seluruh perencanaan di rancang dan disusun sesuai
dengan harapan, rancangan ini berupa
rancangan ajar,rancangan tempat belajar, rancangan materi ajar, strategi
mengajar dan metode pembelajaran..
Tahap Ketiga adalah Pematangan konsep berupa audit
dari setiap rancangan yang sudah dikonsep.Tahap audit ini bertujuan untuk
melihat baik buruknya perencanaan yang sudah dibuat, artinya pada tahap ini ada
revisi dan tambahan konsep program.
Tahap ke empat adalah Perizinan, pada tahap ini berupa
tindak lanjut yang langsung terjun ke lapangan. Pada tahap ini ketua program melakukan berbagai
perizinan baik mulai dari pihak
pemerintah setempat sampai ke pemerintah yang lebih tinggi.
Tahap perizinan dimulai dari perizinan tempat kepada
pihak tokoh Masyarakat, selanjutnya perizinan ke balai desa / pemerintah desa.
Setelah memperoleh ketertapan dan surat izin
dari pemerintah desa dan tokoh Masyarakat, perizinan dilanjutkan ke
pihak Ketua PKBM / Ketua Pendidikam
Kegiatan Belajar Masyarakat Kecamatan .
Tahap Selanjutnya adalah perizinan kepada Pemerintah
Kecamatan dan kepihak UPTD Kecamatan,Setelah perizinan didapatkan maka tahap
selanjutnya Perizinan dilakukan ke lembaga yang lebih tinggi , tujuannya
perizinan dilakukan supaya program yang dibentuk dimsyarakat diketahui mulai
dari pemerintah setempat sampai lembaga yang paling tinggi, serta supaya
mendapatkan ke legalan dari berbagai pihak.Lembaga / pemerintah tinggi meliputi
: PEMKAB/Dinas Pendidikan KAB /dan DEPAG /KEMENAG KAB.
Setelah perizinan didapat dari semua pihak, maka
lanjut ke tahap ke-lima yaitu tahap tindak lanjut, pada tahap ini dibentuk
kesekretariatan / struktur Organisasi dan staf ketenaga pengajaran. Pembentukan
kesekretariatan dan staf pengajar, semua dibentuk dari para Mahasiswa yang rela
untuk mengabdikan dirinya dimasyarakat.
Setelah tahap tindak lanjut dilakukan, maka selanjutnya
masuk ke tahap ke enam yaitu tahap penyuluhan, tahap penyuluhan dilakukan
kepada para orang tua, tokoh msyarakat dan anak. Proses penyuluhan dilakukan
untuk mendorong Masyarakat supaya dapat berpartisipasi mengikuti kegiatan di
sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar.Proses Penyuluhan dilakukan dengan
jangka waktu yang berkesinambungan, artinya dilakukan secara terus menerus.
Tahap ke- tujuh adalah tahap pelaksanaan program, pada
tahap ini program Bimbingan belajar resmi dibuka dan membuka secara penuh
pendaftaran dari berbagai kalangan Masyarakat, dan setelah tahap administrasi
pendaftaran langsung ke tahap pembelajaran.
D.
Stategi dan Metode Pembelajaran
Sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar merupakan sebuah
wadah pembelajaran bagi anak yang bertujuan untuk memotivasi belajar anak,
menghapuskan kebutaaksaraan, serta memberikan suatu pengetahuan yang berdedikasi dan
edukasi.Untuk mewujudkan tujuan itu perlu adanya strategi dan metode yang
digunakan, strategi ini dapat berupa strategi mengajar, strategi memahami anak,
dan strategi membimbing anak.
Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan
meliputi:
1. Strategi belajar sambil bermain.
2. Strategi belajar dengan kuis
3. Strategi belajar
dengan media
4. Strategi belajar dengan komik edukasi.
5. Strategi mengajar dengan bermusik
6. Strategi Bimbingan motivasi dengan ESQ
7. Strategi penerapan bahasa santun
8. Strategi pembiasaan berbahasa.
9. Strategi pembiasaan attitude yang positif.
E.
Prinsip pendirian sarana Taman Baca dan Bimbingan
Belajar
a. Bentuk pengabdian pada Masyarakat
Potensi-potensi
besar Mahasiswa merupakan sebuah tanggung jawab sendiri yang harus
direalisasikan dalam bentuk peranan aktif di masyarakat. Menurut tri dharma
pendidikan maka peran kita dapat diturunkan dalam beberapa hal teknis. Pertama
adalah kedekatan langsung dengan masyarakat sebagai aktor pengembangan
masyarakat, dan kedua adalah bentuk kontribusi kita kepada Masyarakat.Keseluruhan
dari berbagai kontribusi yang diberikan merupakan bentuk dari pengabdian pada masyarakat.
Sarana
Taman Baca dan Bimbingan Belajar merupakan salah satu program yang dikembangkan
untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.Sarana ini sangat membantu sekali
dalam menghapuskan kebutaaksaraan yang terjadi dimasyarakat, serta untuk menunjang
motivasi dan belajar anak. Sarana ini dibentuk tidak semata-mata
mencarikeuntungan tapi sarana ini dibentuk real untuk Masyarakat. Sarana ini
dibebaskan dari segala peradministrasian dan biaya. Sarana ini memberikan kemudahan bagi layanan
dan kebutuhan Masyarakat.
F.
Bentuk dan macam Pembelajaran
a. Pendidikan umum
Pendidikan
umum yang diajarkan meliputi : Mata Pelajaran Bahasa <Inggris,Bahasa
Indonesia dan Basa Sunda >, Matematika, IPA,IPS, dan PKN.
b. Pendidikan Agama <Moral / Perilaku /Akhlaq >
Pendidikan Agama
meliputi Pendidikan Ahalaq, Akidah dan Perilaku.Pendidikan Agama dalam hal ini lebih diutamakan dan
ditonjolkan.Pendidikan Agama dijadikan dasar untuk merubah perilaku dan
attitude siswa, dengan demikian pendidikan agama memberikan peranan untuk membenahi
ahlaq, perilaku siswa, dan sikap yang ditunjukan siswa.
c. Pendidikan Seni
Pendidikan
seni yang diajarkan meliputi: Seni Melukis, Menganyam, Seni Tari, Seni
memainkan alat music dan seni olah vocal suara.
d. Bimbingan konseling
Bimbingan
konseling yang diterapkan di sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar adalah
lebih menekankan pada aspek motivasi dan bimbingan anak yang berkesulitan
belajar.Dalam hal ini bimbingan yang diberikan meliputi motivasi untuk siswa,
pembenahan karakteristik siswa, Pembenahan sikap dan perilaku dan bimbingan
penyeleseian masalah yang dihadapi anak.
e. Bimbingan keaksaraan
Bimbingan
keaksaraan di sarana ini lebih ditekankan, bimbingan keaksaraan meliputi
bimbingan dasar bagi anak yang belum bisa
membaca, dan menulis. Pada
bimbingan keaksaraan ini semua anak diajarkan mulai dari nol/ dasar.Teknik
mengajarpun divariasikan demi untuk mencapai tujuan yang lebih baik.
Secara umum
pembelajaran yang diberikan di sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar
meliputi:
Pendidikan umum :
30 %
Pendidikan Agama <Moral / Perilaku /Akhlaq > : 15%
Pendidikan Seni :
15%
Bimbingan konseling :
20%
Bimbingan keaksaraan :
20%
G.
Interaksi dengan Pembimbing senior.
Sarana
Taman Baca dan Bimbingan Belajar ini tidak terlepas dari pengawasan guru/
KEPSEK sekolah formal terdekat, hal ini
dilakukan sebagai bentuk kerjasama Mahasiswa dengan Guru. Guru senior dapat
memberikan pengarahan berupa konsep mengajar dan strategi mengajar.Keterlibatan
ini memberikan pencerahan dan kontribusi bagi kelancaran kemajuan sarana Taman
Baca dan Bimbingan Belajar. Semua dilakukan untuk mewujudkan kemajuan bersama
dan cita-cita bersama.
Pembimbing
senior meliputi Guru dari pihak Sekolah Dasar / Guru PAUD dan Kepala Sekolah SD
terdekat. Interaksi Mahasiswa dengan Guru senior dilakukan untuk mencari konsep
dari materi dan strategi untuk mengajar anak.
H.
Fasilitas dan alat Perlengkapan Pembelajaran
Taman Baca dan Bimbingan Belajar, bisa terwujud jika adanya fasilitas yang
mendukung dan perlengkapan pembelajaran yang memadai. Fasilitas dan sarana
untuk pendirian sebuah program dimasyarakat tidak semena-mena dilakukan
disembarang tempat, butuh tempat yang strategis, fasilitas yang memadai dan
staf pengajar yang ada.
Berdasarkan
konsep dan rancangan rencana pendirian program, mengenai hal tempat dan
perlengkapan pembelajaran maka dapat disimpulakan:
Sesuai dengan hasil rundingan Mahasiswa dengan tokoh
Masyarakat, maka tempat pendirian program bertempat di sebuah yayasan yang
keadaanya sangat strategis, hal ini dicetuskan sesuai keputusan KEPDES No.6.
Tahun 2012 mengenai Perizinan dan pembukaan Bimbingan belajar dimasyarakat.
Selain dari
itu hasil musyawarah dari berbagi tokoh masyarakat yang menyetujui program
bimbingan belajar dan taman baca berlokasi di yayasan, Tepatnya bernama Yayasan
AL-Muqorrobin Kp.Panganten Ds. Cidugaleun- Kecamatan Cigalontang – Kabupaten
Tasikmalaya.
Sebagai tindak lanjut dari
perizinan maka keluarlah surat izin dan keterangan dari Ketua Yayasan
Al-Moqorrobin No.05 /04 Januari 2012
Mengenai pengangkatan Program Bimbingan Belajar ke naungan Yayasan
AL-Muqorrobin. Maka secara resmi dan nyata program LeS ini telah dimasukan
kedalam naungan Yayasan AL-Muqorrobin, Segala bentuk Perizinan dan
pertanggungjawaban ada pada pimpinan / Ketua yayasan.
Pihak
yayasan memberikan fasilitas berupa ruangan belajar sebanyak 5 Kelas, Media
Pembelajaran, Alat Bantu belajar, dan alat tradisional berupa angklung.Semua
diberikan untuk kelancaran program Bimbingan Belajar dan Taman Baca.
Terkait
dengan perlengkapan pembelajaran yang lainya meliputi harus adanya staf administratif
dan staf tenagakepengajaran.Pada mulanya staf tenaga Pengajar hanya berjumlah 8
orang , 3 orang berstatus Mahasiswa dan 5 orang masih berstatus siswa yang sedang
duduk di bangku SMA. Pembagian staf pengajar dan staf administratif
didasarkan pada keputusan Musyawarah tanggal 8 Januari 2012 yang
memutuskan dan mengesahkan 6 orang Bersedia menjadi staf pengajar dan 2 orang
lagi menjadi staf administratif meliputi KABAG
Koordinasi Hubungan Masyarakat dan Sekretaris.
Selanjutnya
seiring dengan Kebutuhan tambahan dari Staf pengajar, maka secara terbuka pihak
ketua program bimbingan belajar membuka secara penuh siapa saja mahasiswa yang
ingin mengabdikanya kepada masyarakat, maka sesuai dengan kesanggupan dan
formulir yang masuk, sebanyak 23 Mahasiswa mau mengabdikan dirinya untuk
Masyarakat, maka Layangan surat keterangan pun dilayangkan ke Ketua Yayasan
yang pada akhirnya pihak yayasan memberikan sebuah surat keputusan.Isi dari
surat keputusan ini adalah sebuah pernyataan dari yayasan yang
menyatakan 23 Mahasiswa tersebut sah menjadi staf pengajar.
Keputusan
menjadi staf pengajar dan Administratif di sahkan secara resmi oleh Ketua
yayasan Al-Muqorrobin dengan Ditandatanginya SK Pengajar.
I.
Partisipasi Siswa dan Masyarakat.
Masyarakat
sangat mendukung dengan didirikanya
program Taman Baca dan Bimbingan Belajar, disamping mendukung masyarakat
juga berpartisipatif memasukan anak nya ke program yang didirikan mahasiswa.
Pada
mulanya jumlah peserta Program ini hanya berjumlah 64 Siswa yang terdiri dari
Siswa PAUD dan Sekolah Dasar. Siswa PAUD berjumlah 9 Orang , dan 55 orang
merupakan siswa Sekolah Dasar.
Seiring
dengan sikap simpatik yang diberikan Masyarakat kepada program ini, maka pada
pembukaan ajaran baru tanggal 31 September 2012 , sesuai dengan masuknya
lembaran formulir yang masuk, siswa yang mengikuti program ini berjumlah 297
0rang yang mencakup 15 siswa PAUD, dan 282 orang Siswa SD mulai dari kelas 1
sampai kelas 6 Sekolah Dasar.
J.
Indikasi dan peranan sarana Taman Baca dan Bimbingan
Belajar
a. Bagi orang tua
Berikut ini berbagai indikasi dan peranan sarana Taman
Baca dan bimbingan Belajar bagi orang tua :
1. Sarana / Program Taman Baca dan Bimbingan belajar
dinilai orang tua membantu dalam hal mendidik para generasi bangsa.
2. Memberikan sarana / wadah untuk para putra - putrinya
dalam rangka menumbuhkembangkan kegemaran dalam hal membaca, menulis dan
pengetahuan umum.
b. Bagi anak
1. Belajar untuk mandiri dan dan berkompetensi
2. Memotivasi siswa dalam hal belajar
3. Membimbing siswa agar siswa mampu mengembangkan bakat
dan kegemarannya.
4. Membantu siswa dalam menyeleseikan permasalahan yang
terjadi, yang berhubungan dengan anak yang mengalami kesulitan dalam hal
belajar.
5. Membantu siswa dari segi Psikologi, Religi, Edukasi
dan Dedikasi .
6. Membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan
berupaya untuk pengembangan yang lebih ada tindak lanjutnya.
c. Bagi pengajar
1. Sebagai bahan penelitian dan bahan informasi tindak
lanjut.
2. Sebagai wadah dimana disini terjadi tempat untuk
belajar mengajar.
3. Berguna bagi pengajar sebagai bahan pengalaman untuk
tindak lanjut kedepanya.
4. Sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat, dan
mengamalkan salah satu tri dharma perguruan tinggi.
5. Sebagai bentuk bahan pembelajaran untuk materi dirinya
dalam hal belajar mengajar.
K.
Pandangan Publik terhadap sarana Taman Baca dan Bimbingan
Belajar.
Pandangan
publik dengan adanya program dan sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar ini adalah simpati dan sangat mendukung, terbukti
dengan kesigapan dalam hal membantu terwujudnya program ini sampai program ini
bisa berjalan dengan lancar, disamping itu terbukti dengan animo dan ke
partisipatifan orang tua dalam
mendaftaran anaknya ke program yang sedang dibina dan dikembangkan ini.Mereka
menganggaop program ini ikut serta dalam hal mendidik anak dari segi
pengetahuan umum, Agama,Seni dan perilaku / attitude.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
Pengabdian Masyarakat merupakan wujud dari kontribusi
seseorang / sekelompok orang / lembaga / intansi terhadap Masyarakat, dan mampu
membuat suatu rancangan berupa konsep program yang akan dibentuk di Masyarakat.
Pengabdian Masyarakat dinilai baik jika apa yang
diabdikan kepada Masyarakat diterima dan dirasakan manfaatnya oleh Masyarakat
itu sendiri.
Bentuk
pengabdian Masyarakat yang dilakukan
Mahasiswa juga variatif, tak selalu terpaku pada
bakti sosial. Menyelenggarakan sarana
Taman Baca dan Bimbingan Belajar merupakan salah satu pengabdian pada
Masyarakat yang berasaskan Pengamalan tridharma perguruan tinggi.
Sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar, dinilai dapat
memberikan dampak positif bagi masyarakat itu sendiri. Anak akan semakin
termotivasi untuk belajar, Berperilaku baik dan bertindak sesuai dengan kaidah
yang benar.
Sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar, berusaha
untuk mendidik siswa-siswi agar bisa
menjadi siswa- siswi yang berilmu, berakhlaq, dan berkompeten didalam
pendidikan.
Sarana Taman Baca dan Bimbingan Belajar juga
memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam upaya menghapuskan kebutaaksaraan,
dan membenahi dari berbagai aspek perilaku dan moralitas.
Keseimbangan pengajaran yang diberikan, memungkinkan
akan timbulnya balancebility dan kesuksesan dalam hal belajar, belajar tidak
hanya menonjolkan pendidikan umum saja , tapi perlu di imbangi dengan bimbingan
yang intensif untuk membenahi dan merubah perilaku sikap anak, perilaku pola
belajar dan membenahi permasalahan dan
hambatan belajar yang terjadi pada anak.
- Saran
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kalangan Calon pendidik
dan kalangan umum.
Daftar Pustaka
Anwar,Zulkifli.(2008)Tridharma Perguruantinggi dan Pengamalannya.
Tanggerang:CV
bina Nusantara Lestari.Tbk
Malik,Abdul.( 2009 ). Mahasiswa dan Masyarakat: PT Lingkar Media
Pustaka.
0 komentar:
Posting Komentar